KEDUDUKAN DAN HIKMAH SHALAT
الحمد
لله الّذي فرض الصّلاة على عباده المؤمنين والمؤمنات احمده سبحانه
وتعالى واسأله المزيد من فضله فى جميع الاوقات واشهد ان لا اله الا الله
وحده لا شريك له شهادة تنجى قائلها من المهلكات واشهد ان محمّدا عبده
ورسوله سيّد السّادات اللهمّ صلّ وسلّم سيّدنا محمّد وعلى اله ما دامت
الارض والسّموات.
امّا بَعْدُ. فَيَا ايُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ يَغْفِرْ لَكُمُ الذُنُوْبَ وَالزّلاّتِ.
Kaum muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Marilah
kita terus-menerus berupaya mengendalikan diri kita untuk selalu
bertakwa kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala amal saleh yang
diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan
kemungkaran yang dilarang olehnya. Mudah-mudahan dengan ketakwaan ini,
kita akan memperoleh ampunan dari Allah SWT serta kebahagiaan, baik di
dunia maupun di akhirat, amin.
Ma'asyiral hadirin jama'ah jum'at rahimakumullah.
Salah
satu ciri orang bertakwa adalah mendirikan salat. Bagi orang bertakwa,
salat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Sejalan
dengan itu, Rasulullah saw. menegaskan dalam beberapa hadisnya.
Yang pertama Nabi saw.bersabda :
الصَلاَةَُعِمَادُ الدِّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدِّيْنَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنَ.
Artinya
:"Salat adalah tiang agama, maka barang siapa menegakkannya, berarti ia
menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya, berarti ia
meruntuhkan agama.". { Hadis Riwayat Imam Baehaqi. }
Yang kedua beliau bersab
اَوَّلُ
مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الصّلاةُ فَاِنْ
صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَاِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِه
Artinya
: "Amal ibadah seorang hamba yang pertama kali diperiksa adalah salat.
Jika salatnya baik, maka baik pulalah seluruh amalnya, dan jika salatnya
rusak, maka rusak pulalah seluruh amalnya." { Hadis Riwayat Imam
Thabrani }
Yang ketiga beliau pun bersabda tentang kedudukan dan keutamaan salat :
الصَلاةُ
مَرْضَاةُ الرَّبِّ وَسُنّةُ اْلاَنْبِيَاءِ وَحُبُّ اْلمَلائِكََةِ
وَنُوْرُ المَعْرفَةِ وَاَصْلُ اْلاِيْمَانِ وَوَاجِبَاتُ الدّعَاءِ
وَقَبُولُ الاعمال وبركةٌ فى المال والكسب وسلاحٌ على الاعداء وكراهة
ُالشيطان وشفيعٌ بين صاحبها وبين مَلََكِ الموت وسراجٌ فى قبره الى يوم
القيامة وظِلٌّ على رأسه يوم القيامة وتاجٌ على رأسه ولباسٌ على بدنه وسترٌ
بينه وبين االنار وحُجّةٌ بين يدي الرَبِّ وَثقلٌ فى الميزان وجوازٌ على
الصراط ومفتاحٌ للجنة.
Artinya:"
Salat adalah kesenangan Tuhan, sunah kebiasaan para Nabi, kecintaan
para malaikat, cahaya makrifat, dasar iman, menyimpan rangkaian doa-doa
wajib, dikabulnya berbagai amal, memberikan berkah pada harta dan
pekerjaan, senjata ampuh untuk melawan musuh, membuat kebencian setan,
memberikan syafaat sewaktu ia berada di hadapan malakul maut, menjadi
pelita di alam kubur sampai hari kiamat, menjadi tempat berteduh kelak
di hari kiamat, menjadi mahkota di atas kepalanya, menjadi pakaian
pelindung tubuhnya, menjadi penghalang api neraka, menjadi pembela di
depan pengadilan Allah, menjadikan berat timbangan amal baiknya,
memudahkan lewat di atas shirat, dan sebagai kunci pembuka surga."
Dalam
Al Quran Surah An-Nur: 56 Allah SWT pun menyatakan bahwa dengan
mendirikan salat seseorang akan selalu mendapatkan rahmatnya :
واقيموا الصلاة واتوا الزكاة واطيعوا الرسول لعلكم ترحمون.
Artinya : " Dan dirikanlah salat, tunaikan zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat."
Ma'asyiral muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Mengingat
begitu pentingnya kedudukan salat dalam Islam dan begitu agungnya
keutamaan-keutamaan salat, maka bagi orang bertakwa, salat merupakan
ibadah yang paling pokok yang tidak pernah dilupakan dan ditinggalkan
sama sekali dalam sepanjang hidupnya. Bilamana ia sakit yang membuatnya
tak bisa berdiri, maka ia salat dengan duduk. Jika ia tak bisa duduk,
maka ia salat dengan berbaring. Jika berbaring tidak bisa, maka ia salat
dengan terlentang, dan jika terlentang pun tidak bisa, maka ia tetap
melakukan salat sebisanya. Begitulah sikap orang bertakwa dalam
menghadapi salat.
Kaum muslimin yang berbahagia.
Bagi
orang yang iman dan takwanya lemah, mendirikan salat tentunya merupakan
beban yang amat berat, Apalagi jika ia sedang sibuk bekerja, sedang
dalam perjalanan, dan terlebih- lebih jika ia sedang sakit terbaring,
maka mudah sekali ia menunda-nunda salat, melalaikannya dan bahkan
sengaja meninggalkannya. Kalau kita amati orang seperti ini banyak
sekali kita jumpai di kalangan masyarakat kita, baik di kalangan remaja,
maupun di kalangan dewasa. Untuk itu pendidikan salat harus ditanamkan
dan dibiasakan pada anak-anak sejak mereka masuk SD, sebagaimana
ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya :
مُروا الصّبيّ بالصّلاة اذا بلغَ سبع سنين واذا بلغ عشرَ سنين فا ضربوه عليها.
Artinya
: " Suruhlah olehmu anak itu salat, apabila ia telah berumur tujuh
tahun. Apabila ia sudah berumur sepuluh tahun, hendaklah kamu pukul jika
ia meninggalkan salat". { Hadis Riwayat Imam Turmudzi. }
Begitulah
tata cara mendidik anak menunaikan salat yang diajarkan Nabi saw..
Dengan demikian, manakala tata cara itu dilakukan oleh setiap orang tua,
di mana anak dilatih dan dibiasakan melakukan salat sejak kecil, maka
kebiasaannya akan terus berlanjut hingga ia menjadi dewasa, bahkan
hingga sepanjang umurnya. Karena faktor kebiasaan itulah orang bertakwa
taat dan patuh melaksanakan salat, baik salat fardu maupun salat sunah.
Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah.
Ketaatan
dan kepatuhan orang bertakwa dalam mendirikan salat amat sangat
dirasakan olehnya hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.
Yang
pertama, ia merasakan bahwa dengan salat, ia membiasakan hidup bersih
dan sehat, karena di antara syarat sah salat, harus suci badan, pakaian
dan tempat dari najis dan segala kotoran, serta bersih suci dari hadas
besar dan hadas kecil. Begitu juga ketika salat mau dimulai dianjurkan
sekali pelakunya bersiwak atau menggosok gigi, sehingga ia merasakan
bahwa dengan salat yang disertai siwak, giginya selalu bersih dan sehat.
Yang
kedua, ia merasakan bahwa dengan salat, ia terbiasa hidup disiplin,
karena melaksanakan salat harus sesuai dengan syarat-syarat dan
rukun-rukunnya. Di samping itu melaksanakan salat harus mengikuti
cara-cara salat yang dilakukan oleh Nabi saw., di mana semua bacaan
salat menggunakan bahasa Arab.
Yang
ketiga, ia merasakan bahwa dengan salat, ia terlatih hidup sabar,
karena sesibuk apapun dalam menghadapi urusan dunia, ia tetap
menyempatkan dirinya untuk melakukan salat.
Yang
ke empat, ia merasakan bahwa dengan salat yang khusyuk, ia mampu
mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT dalam Al Quran Surah Al Ankabut : 45
واقم الصلاة انّ الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر
Artinya : " Dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar."
Yang
ke lima, ia merasakan bahwa salat yang dilakukan dengan berjamaah
dapat mengikat dan memupuk ukhuwah Islamiyah, yakni persaudaraan dan
persatuan umat islam.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Itulah
hikmah-hikmah yang terkandung di dalam salat yang bisa dirasakan oleh
orang bertakwa yang taat dan patuh mendirikannya. Mudah-mudahan kita
semua termasuk orang-orang bertakwa yang taat mendirikan salat dengan
baik dan benar, sehingga kita memperoleh maghfirah dan mardotillah serta
balasan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan kita kekal di
dalamnya untuk selama-lamanya, amin..
اعوذ
با لله من الشيطان الرجيم. اتل ما اوحي اليك من الكتاب واقم الصلاة.
ان الصلاة تنهى عن الفحشاء والمكر ولذكر الله اكبر. و الله يعلم ما
تصنعون.
بارك
الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الابات والذكر
الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته اانه هو السميع العليم اقول قولى
هذا واستغفرالله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات من كل ذنب
فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم.
PERINGATAN ALLAH SWT
الحمد لله الذي رفع منصب النبوّة والرّسالة بالانذار والبشرى وفتح مفاتيح
الغيوب بالكتاب الذي انزل على نبيه هدى للناس وذكرى. احمده ان جعلنا من
امته وخصّنا بهدايته وفضّلنا به دنيا واخرى, واشكره على كمال متابعته
وفضيلة شريعته التى انتشرت به بَرّا وبَحرًا. اشهد ان لا اله الا الله
وحده لا شريك له شهادة تكون لنا عند السؤال ذخرا. واشهد ان سيدنا ومولانا
محمّدا عبده ورسوله المبعوث بالترغيب والترهيب والتحذير والبشرى. اللهم
صلّ وسلّم على هذا النّبيّ الكريم والرّسول العظيم سيّدنا ومولانا محمّد
وعلى اله واصحابه سادة االدنيا وملوك الاخرى.
امّا بعد. فيا ايّها الاخوان رحمكم الله, اتّقوا الله وافعلوا الخيرات واجتنبوا السّيّأت.
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah.
Sebagaimana biasa marilah kita senantiasa bertakwa kepada allah SWT
dengan melaksanakan segala kebaikan yang diperintahkan olehnya dan
menjauhi segala kejahatan dan sedurhakaan yang dilarang olehnya.
Mudah-mudahan dengan ketakwaan ini kita menjadi hamba-hambanya yang
mulia yang diselamatkan dari segala bencana, baik di dunia maupun di
akhirat kelak, amin.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Sebagaimana termaktub dalam Al Quranul Karim Surah Al A'raf : 96 Allah SWT telah berfirman :
ولو انّ اهل القرى امنوا واتقَو ا لفتحنا عليهم بركات السماء والارض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون.
Artinya: "Andaikata penduduk negeri itu beriman dan bertakwa, niscaya
Kami bukakan kepada mereka pintu berkah dari langit dan dari bumi,
tetapi mereka dusta, maka Kami hukum mereka, lantaran perbuatan mereka."
Ayat tersebut cukup jelas dan terang. Dalam ayat tersebut Allah SWT mengemukakan dua perkara untuk dipilih oleh manusia :
Pertama : Allah SWT menggambarkan Busyro, yaitu kabar gembira yang
menyenangkan semua hati dan didambakan oleh semua manusia, bahwa kepada
mereka akan dibukakan pintu berkah dan rahmat yang berlipat ganda dari
langit dan dari bumi, berupa kemakmuran, kesejahteraan, keamanan dan
kebahagiaan lahir batin. Mereka akan dipayungi oleh payung Ilahi
sehingga mereka dapat hidup penuh ketenteraman dan kedamaian, sentosa
dan sejahtera. Akan tetapi untuk memperoleh busyro itu, Tuhan menentukan
sebuah syarat, yaitu iman yang disertai dengan takwa. Bukan iman saja,
bukan mengaku bertuhan dan beragama saja, tetapi harus dibarengi dengan
takwa, yaitu melakukan ibadah kepadanya, mengerjakan segala yang
diwajibkan dan meninggalkan segala yang diharamkan. Iman tanpa diikuti
takwa dan pengamalan ajaran-ajaran agama tak berarti apa-apa. Iman tanpa
ibadah tidak akan berbekas dan berpengaruh bagi kehidupan seseorang.
Iman tidak cukup dengan sekedar ingat kepada Tuhan, atau dengan eling
saja, tetapi yang paling penting adanya kesediaan secara ikhlas untuk
menaati dan mengerjakan segala perintahnya, terutama beribadah kepadanya
menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan olehnya. Kalau ini
kita lakukan, artinya iman kita dibarengi dengan ketakwaan yang
bersungguh-sungguh, barulah janji Tuhan yang berupa Busyro itu berhak
kita terima, baik sebagai pribadi maupun sebagai bangsa.
Kedua : Allah SWT mengemukakan Indzar, yaitu ancaman berupa hukuman
yang belum diketahui coraknya. Ancaman itu ditujukan kepada orang-orang
yang Kadzdzabun, yaitu orang-orang yang mendustakan, membohongi
ikrarnya, atau mengkhianati pengakuannya. Dia telah mengatakan iman,
tetapi dia tidak pernah beribadah kepada Allah. Dia telah menyatakan
kepercayaannya kepada Tuhan yang Maha Esa, tetapi dia tidak pernah
menyembahnya. Dia telah menyatakan : Saya takut kepada Tuhan, tetapi dia
tidak pernah meninggalkan larangannya. Kepada orang-orang semacam itu,
oleh Tuhan dalam ayat tersebut dikatakan sebagai Kadzdzab {penipu}, maka
Kami hukum orang-orang seperti itu, sesuai dengan sikap dan perbuatan
mereka.
Ma'asyiral hadirin sidang jum'at yang berbahagia.
Mari kita camkan janji dan peringatan Allah dalam ayat tersebut di atas.
Kita tinggal memilih, mau Busyro ataukah Indzar, mau janji gembira atau
ancaman pahit. Kita bangsa yang beragama yang beriman kepada Allah SWT,
akan tetapi sudahkah kita membarengi iman kita dengan takwa ? Sudahkah
kita melakukan hal-hal yang dituntut oleh iman itu ? Sudahkah kita hanya
beribadah kepadanya secara benar, sebagai konsekuensi logis dari
pernyataan iman kita ? Sudahkah kita bersikap anti terhadap segala yang
dilarang Allah SWT ? Sudahkah kita berakhlak dan berperilaku dalam
kehidupan sebagai mukminin ? Kalau semuanya sudah kita lakukan, tentu
kita berhak memperoleh Busyro, berhak menikmati janjinya. Tetapi jika
belum, alias iman kita masih di daerah bibir, atau masih dalam bentuk
slogan dan ucapan belaka, maka tentulah hukuman Tuhan akan menimpa kita,
sebab kita telah mendustai iman.
Sebenarnya Allah SWT telah memperingatkan orang-orang yang suka ngomong, tetapi tidak berbuat, dengan firmannya:
يا ايّها الذين امنوا لم تقولون ما لا تفعلون, كبر مقتا عند الله ان تقولوا ما لا تفعلون.
Artinya:" Wahai orang-orang yang telah mengaku beriman, kenapa kamu
mengatakan apa yang kamu sendiri tidak melaksanakan. Amat besar salahnya
di sisi Allah apabila kamu mengucapkan sesuatu yang kamu sendiri tidak
melakukannya." QS. As –Shof : 3
Ma'asiral muslimin rahimakumullah.
Hampir tiap tahun dan tiap musim hujan, ibu pertiwi kita ditimpa
berbagai macam bencana alam di sana-sini, musibah banjir, tanah longsor,
angin topan dan lain sebagainya. Dengan bencana-bencana alam ini
mengakibatkan banyak menelan korban, baik korban jiwa maupun korban
harta benda. Bencana-bencana alam yang terjadi hampir tiap tahun ini
mengingatkan kita kepada bencana-bencana alam yang terjadi pada masa
Nabi Nuh as. , Nabi Hud as., Nabi Saleh as., Nabi Luth as. yang
merupakan hukuman Allah SWT kepada kaum-kaum yang durhaka, sombong dan
angkuh. Juga mengingatkan kita kepada hukuman Allah SWT yang dijatuhkan
kepada keluarga Karun yang menumpuk harta kekayaan di tengah-tengah
kemiskinan dan penderitaan rakyat banyak dan menggunakan kekayaan yang
melimpah ruah itu sebagai senjata untuk melawan kebenaran dan keadilan
dan untuk mengenyahkan lawan-lawannya, terutama para ulama dan pemuka
agama yang sering memberikan peringatan kepadanya. Di dalam Al Quran
Surah Al Qosos : 81 dikisahkan :
فخسفنا به وبداره الارض فما كان له من فئة ينصرونه من دون الله وما كان من المنتصرين.
Artinya:" Maka kami sapu bersih dia dan kekayaannya dari permukaan bumi.
Tidak ada satu kekuatan pun yang dapat menolong dia selain Allah. Dan
orang semacam itu pasti tidak akan ditolong."
Ma'asyiral muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Kita tidak tahu, dosa siapa yang menyebabkan bencana-bencana alam di
tanah air kita sering terjadi. Mungkin dosa kita semua bangsa Indonesia,
karena kita terlalu banyak berteriak beriman dan bertakwa, tetapi tidak
dibuktikan dan diamalkan secara konsekwen dalam kehidupan sehari-hari,
baik yang menyangkut ibadah vertikal, maupun yang menyangkut ibadah
horizontal / mu'amalah. Kita selalu mengaku takut kepada Allah SWT,
tetapi kita belum tuntas meninggalkan larangan-larangannya dan
mengikhlaskan ibadah kepadanya. Karena itulah, barangkali kita bangsa
Indonesia sering terkena sangsi. Orang boleh mengemukakan seribu satu
alasan, baik yang bersifat ilmiah, maupun yang bersifat teknis, tetapi
sebagai umat yang memiliki keyakinan, jalan yang paling baik adalah
marilah kita melakukan muhasabah / introspeksi secara luas, apa yang
telah kita perbuat yang menyebabkan Allah marah kepada kita bangsa
Indonesia ?
Marilah kita banyak berdoa dan melakukan usaha-usaha kongkrit untuk
mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, karena Allah telah menyatakan:
Barang siapa mendekat kepadaku, Aku pun akan mendekat kepadanya.
Mudah-mudahan tidak akan ada musibah baru, baik yang akan menimpa kita
secara langsung, maupun menimpa saudara-saudara kita sebangsa dan
setanah air.
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشّيْطان الرّجيْم. َظهَرَ ْالفَسَادُ فِى
البَرِّ وَالبَحْرِ ِبمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ ليذيقهم بعض الّذى
عملوا لعلّهم برجعون. با رَك الله لى ولكم فى القران العظيم, ونفعنى
وايّاكم بما فيه من الابات والذّكر الحكيم, وتقبّل منّى ومنكم تلاوته
انّه هو السّميع العليم. اقول قولى هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم
ولسائر المسلمين والمسلمات من كلّ ذنب فا ستغفروه انّه هو الغفور
الرّحيم.
KEJAHATAN HAWA NAFSU
الحمد
لله الذي تفرّد فى ملكه وبقاه وتقدّ س فى ازليّته فلا عين تراه حكم
بحكمه فى خلقه فلا معقّب لحكمه ولا رادّ لما قضاه قسم الارزاق والاجال
بين عباده هذا منعه وهذا اعطاه وهذا اسعده وهذا اشقاه احمده
سبحانه وتعالى على ما اعطاه واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له
شهادة من شهد ها يبلغ مناه واشهد
اانّ
سيّدنا ونبيّنا محمّدا عبده ورسوله سيّدُ اَنْبِيَاهُ اللهمّ صلّ وسلّم
على سيّدنا ونبيّنا محمّدٍ وَعَلى الِهِ وَاَصْحَابِهِ وَ مَنْ وَالاهُ
. امّا بَعْدُ. فيا ايّهَا النّاسُ اتّقُوا الله فَقَدْ فَازَ مَنِ
اتّقَاهُ
Kaum muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Wasiat
takwa terutama saya tujukan pada diri saya sendiri dan juga pada para
hadirin sekalian. Marilah kita berusaha dan terus berusaha untuk selalu
bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan
meninggalkan larangan – larangan-Nya. Dalam memasuki tahun. Baru
sekarang ini , seyogyanya takwa kita meningkat lebih baik dari tahun
kemarin yang telah berlalu, agar kita menjadi orang-orang yang
beruntung. Bila takwa kita pada tahun ini tetap saja tidak mengalami
perubahan dan tidak lebih baik dari tahun kemarin, maka kita termasuk
orang-orang yang merugi, dan jika takwa kita pada tahun ini menurun,
bahkan cenderung lebih jelek dari tahun kemarin, maka kita termasuk
orang-orang yang tercela. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam
sabdanya yang berbunyi:
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون ومن كان يومه شرّا من امسه فهو ملعون.
Artinya: "Siapa yang hari ini / tahun ini lebih baik dari hari / tahun kemarin
,
maka beruntunglah dia, dan siapa yang hari / tahun ini sama dengan hari
/ tahun kemarin, maka merugilah dia, dan siapa yang hari / tahun ini
lebih buruk dari hari / tahun kemarin, maka tercelalah dia."
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Dengan
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT niscaya kita akan mampu
mengendalikan diri kita dari keinginan-keinginan hawa nafsu. Kita semua
tentu telah mengerti bahwa nafsu yang selalu memerintahkan kejahatan
{nafsu amarah}adalah lebih berbahaya dari pada setan, sebagaimana Nabi
saw. bersabda :
ااَعْدَى عَدُوِّكَ نَفْسُكَ الّتِى بَيْنَ جَنْبَيْكَ.
Artinya: "Musuhmu yang paling jahat adalah hawa nafsumu sendiri yang berada di antara kedua sisimu."
Setan
bisa menjadi kuat menguasai kita disebabkan karena pertolongan nafsu
dan segala kesenangannya. Oleh karena itu, para kaum muslimin janganlah
tertipu oleh nafsu, karena semua ajakannya adalah batil. Barang siapa
mengikuti semua perintahnya dan merasa puas dengannya, tentu akan celaka
dan terjerumus ke dalam neraka. Bagi nafsu tidak ada sesuatu yang dapat
dikembalikan ke arah kebaikan. Dia adalah pangkal segala bencana dan
sumber segala malapetaka. Rasulullah saw. telah menegaskan bahwa jihad
yang paling berat adalah jihad melawan nafsu. Kita telah maklum bahwa
perang menghadapi orang-orang kafir adalah berat, akan tetapi lebih
berat lagi jihad / perang melawan hawa nafsu, sebab jihad melawan hawa
nafsu bersifat terus-menerus, dan tidak pernah berhenti, sedangkan jihad
melawan orang-orang kafir hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu. Bila
kita berjihad menghadapi orang kafir, maka kita dapat melihatnya dengan
jelas, tetapi berjihad menghadapi hawa nafsu, kita tidak dapat melihat
musuh itu, karena musuh yang kita hadapi itu ada pada diri kita sendiri.
Jika kita tewas dalam pertempuran melawan orang kafir, tentu kita
menjadi syuhada' { orang-orang yang mati syahid }yang pasti akan
dimasukkan ke dalam surga. Tetapi jika kita tewas dibunuh hawa nafsu,
maka kita akan terseret ke dalam api neraka. Na'udzubillahi mindzalik,
semoga kita selalu diberi kemenangan dalam melawan hawa nafsu.
Hadirin kaum muslimin yang berbahagia.
Allah
SWT telah menciptakan beberapa makhluk hidup, di antaranya adalah
malaikat, hewan dan manusia. Allah SWT menciptakan malaikat dilengkapi
dengan akal tanpa keinginan nafsu, sebaliknya hewan dilengkapi dengan
keinginan nafsu tanpa dikaruniai akal. Dan yang terakhir manusia,
dikaruniai akal dan dilengkapi dengan keinginan nafsu. Barang siapa
akalnya mengalahkan keinginan nafsunya, maka dia lebih baik dari pada
malaikat, seperti halnya para nabi dan para rasul. Mereka bersifat
ma'shum, karena mereka mampu mengalahkan hawa nafsu mereka dan
terpelihara dari segala dosa. Sebaliknya barang siapa keinginan nafsunya
dapat mengalahkan akalnya, maka dia lebih jelek dari pada hewan. Allah
SWT berfirman dalam Al Quran:
اولئك كا لانعام بل هم اضل اولئك هم الغافلون.
Artinya: "Mereka itu seperti binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itu adalah orang-orang yang lalai."
Kalau
kita amati umat manusia di dunia ini, tampaknya lebih banyak umat
manusia yang akalnya terkalahkan oleh keinginan hawa nafsunya,
indikatornya diwarnai dengan kejahatan, kebiadaban dan kemungkaran.
Betapa banyak di negara kita para pejabat yang melakukan KKN, para
preman yang melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, pergaulan
bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang dan perjudian ada di sana
sini. Mereka lakukan semuanya itu, karena mereka mengikuti hawa nafsu
mereka, dan akal sehat mereka terkalahkan oleh hawa nafsu mereka.
Allah SWT telah memperingatkan kita semua dalam firman-Nya yang berbunyi :
يا ايّها الذين امنوا لا تتبعوا خطواط الشيطان ومن يتبع خطواط الشيطان فا نه يأمر با لفحشاء والمنكر.. االاية
Artinya
: "Hai orang –orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan
perbuatan keji dan mungkar."
Hadirin kaum muslimin yang berbahagia.
Setan
mendekati manusia bermaksud untuk membujuk manusia, agar melakukan
kejahatan dan mendustakan kebenaran. Lain halnya dengan malaikat, ia
mendekati manusia, bermaksud agar manusia melakukan kebaikan dan
membenarkan kebenaran. Dua ajakan atau dorongan dari malaikat dan setan
itu adalah dua macam ilham yang terjadi di dalam hati manusia. Daya
dorong yang terjadi dengan perantaraan malaikat disebut ilham, sedangkan
daya dorong yang terjadi dengan perantaraan setan disebut waswas /
godaan, sedangkan hati manusia senantiasa tertarik pada ke duanya, sebab
menurut fitrah aslinya hati manusia cenderung menerima
pengaruh-pengaruh dari malaikat dan pengaruh-pengaruh dari setan secara
bersama-sama, yang satu tidak lebih kuat dari pada yang lainnya, kecuali
bila hati manusia mengikuti hawa nafsu dan segala keinginannya, maka
hancurlah manusia. Sebaliknya jika hati manusia menentang dominasi hawa
nafsu dan berpaling dari segala keinginannya, maka berbahagilah dia.
Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda :
انّ
للشيطان لمّة با بن ادم وللملك لمّة فامّا لمّة الشيطان فايعاد الشرّ
وتكذيب الحقّ وامّا لمّة الملك فايعاد الخير وتصديق الحقّ فمن وجد هذا
فليعلم انّه من الله فليحمد الله ومن وجد الاخر فليتعوّذ من الشيطان
الرّجيم.
Artinya:"
Bahwasanya setan itu punya daya dorong kepada anak Adam, sebagaimana
malaikat juga punya daya dorong kepada mereka. Daya dorong setan
menyimpan janji-janji buruk dan mendustakan yang hak, sedangkan daya
dorong malaikat mengandung janji-janji kebaikan dan membenarkan yang
hak. Maka siapa yang menjumpai daya dorong malaikat, ketahuilah bahwa
yang demikian itu dari Allah SWT dan hendaklah ia memujinya. Dan siapa
yang merasa menjumpai daya dorong yang lain, maka berlindunglah kepada
Allah dari setan yang terkutuk "
Oleh
karena itu, marilah kita tingkatkan kewaspadaan kita, dengan senantiasa
memelihara iman dan takwa kita kepada Allah SWT dan selalu memohon
kepadanya , semoga kita semua diberi kekuatan dan kemenangan dalam
menghadapi hawa nafsu yang menjadi sumber kekuatan setan .yang terkutuk.
اعوذ
با لله من الشيطان الرّجيم. واذا فعلوا فاحشة قالوا وجدنا عليها اباءنا
والله امرنا بها قل ان الله لا يأمر بالفحشاء اتقولون على الله ما لا
تعلمون.
بارك الله لى ولكم في القران العظيم ونفعني وايّاكم بالايات والذّكر الحكيم . انّه هو السّميع العليم. وقل ربّ
ااغفر وارحم وانت خير الرّاحمين.
MENYONGSONG TAHUN BARU MASEHI
االحمد لله الذي انعم علينا بالايمان والاسلام وجعلنا بهما السّعداء فى
الدّنيا والدّار السّلام. اشهد ان لا اله الاالله وحده لا شريك له الملك
القوس السّلام. واشهد ان محمّدا عبده ورسوله صاحب الشّفاعة والمقام.
اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد واله واصحابه الّذين الدّاعين
الى سبيل ربّهم دين الاسلام . امّا بعد. فيا عباد الله ااتّقوا الله
حقّ تقاته ولا تموتنّ الا وانتم مسلمون.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Banyak sekali bahkan tidak terhitung nikmat Allah yang telah
dikaruniakan kepada kita sekalian, di antaranya adalah nikmat iman.
Nikmat Allah yang satu ini adalah nikmat yang paling besar dan paling
mulia dibanding dengan nikmat-nikmat Allah yang lain yang telah
dikaruniakan kepada kita. Oleh karena itu marilah kita syukuri nikmat
iman ini dengan meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan takwa
yang sebaik-baiknya. Kita tunaikan segala perintah-Nya dan kita jauhi
segala larangan-Nya. Mudah-mudahan kita memperoleh kebahagiaan di dunia
dan kebahagiaan di akhirat kelak.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Kini kita semua berada di penghujung tahun {........}. Beberapa hari
lagi kita akan segera memasuki tahun baru {........} Ini menunjukkan
bahwa usia kita akan bertambah satu tahun lagi. Akan tetapi bertambahnya
usia, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, menunjukkan
pula bahwa jatah hidup kita makin berkurang hingga ajal kita datang.
Kaum muslimin rahimakumullah.
Manakala ajal kita sudah datang, berapa pun usia kita, kendatipun masih
muda, maka tidak bisa ditawar-tawar lagi, kematian pasti terjadi sesuai
dengan ajal /batas waktu yang telah ditentukan Allah SWT. Allah SWT
berfirman dalam Al Quran Surah Al A'rof 34
فاذا جاء اجلهم لا يستأخرون ساعة ولا يستقدمون .
Arinya: "Maka apabila ajal mereka telah datang, mereka tidak dapat mengundurkan dan memajukan sesaat pun."
Oleh karena itu kita sebagai orang-orang beriman kepada Allah dan hari
akhir, di saat-saat pergantian tahun, baik tahun masehi maupun tahun
hijriyah, seyogyanya kita berintrospeksi. Apakah tahun-tahun yang telah
kita lalui itu banyak diisi dengan amal-amal saleh atau tidak. Jika
banyak diisi dengan amal-amal saleh, maka kita termasuk orang-orang yang
beruntung, sebaliknya jika banyak diisi dengan amal-amal negatif dan
maksiat, ataupun dilewatkan begitu saja karena malas, maka kita termasuk
orang-orang yang merugi dan orang-orang yang menjadi korban waktu. Dengan demikian kita hendaknya prihatin dan bersedih hati.
Kaum muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Tahun ini yang penuh suka dan duka yang membawa keberuntungan dan
kerugian bagi kita akan segera berakhir dan meninggalkan kita untuk
selama-lamanya. Untuk selanjutnya kita akan menghadapi tahun baru
{.......}. Tahun baru berikutnya sama dengan tahun ini, tegasnya bisa
menguntungkan dan bisa merugikan kita lagi, tergantung sikap dan
perilaku kita dalam menghadapinya. Oleh karena itu marilah kita hadapi
dan kita sambut tahun masehi berikutnya dengan peningkatan-peningkatan
amal saleh dan kita sambut dengan banyak bertaubat. Banyak sekali
ayat-ayat Al Quran yang memerintahkan kita untuk bertaubat, di antaranya
QS Al Tahrim: 8
يا ايّها الّذين امنوا توبوا اِلى الله تَوْبَة نَصُوْحًا.
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan benar-benar bertaubat."
وتوبوا الى الله جميعا ايها المؤمنون لعلكم تفلحون.
Artinya: "Bertaubatlah kepada Allah hai orang-orang beriman supaya kalian beruntung." QS. Al Nur: 31
Kaum muslimin jama'ah jum'at rahimakumullah
Sebesar apapun dosa kita dan sebanyak apapun maksiat yang telah kita
lakukan, asalkan kita bertaubat dengan taubat yang bersungguh-sungguh
dan taubat yang penuh penyesalan, serta banyak mohon ampun kepada Allah
SWT, Insya Allah, Allah SWT akan menerima taubat kita dan mengampuni
segala dosa dan kesalahan kita, karena Allah Maha Penerima Taubat dan
Maha Pengampun. Ada satu keterangan bahwa Allah Maha menerima taubat
seseorang selagi belum meninggal dunia, walaupun taubat dan
penyesalannya dilakukan pada saat menjelang kematiannya, sebagaimana
telah diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khottob, ia berkata: Saya
menengok bersama Rasulullah saw. salah seorang sahabat Anshar, saat itu
ia sedang sakratulmaut, lalu Rasulullah saw. bersabda kepadanya:
Bertaubatlah kepada allah. Akan tetapi lisannya sudah tidak bisa
mengucapkan apa-apa, namun kedua matanya diarahkannya ke langit, lalu
Rasulullah saw. tersenyum. Pada saat itu saya {Umar}berkata; Ya
Rasulullah apa yang membuat tuan tersenyum? Rasulullah saw. bersabda:
Bahwasanya orang sakit ini tidak bisa bertaubat dengan lisannya. Ia
hanya bisa mengarahkan pandangannya ke langit, di mana hatinya penuh
dengan penyesalan. Saat itu Allah SWT berfirman: Hai Malaikat-Ku,
sesungguhnya hambaku ini tak bisa bertaubat dengan lisannya, ia hanya
bisa bertaubat dan menyesal dalam hatinya, maka tidaklah Kusia-siakan
taubat dan penyesalannya. Saksikanlah sesungguhnya Aku telah
mengampuninya.
Kaum muslimin sidang jama'ah jum'at rahimakumullah.
Sekalipun ada keterangan seperti itu, namun kita tidak diperbolehkan
merencanakan bahwa taubat kita nanti saja apabila kita sudah tua dan mau
meninggal dunia, karena belum pasti usia kita sampai masa tua dan kita
tidak tahu pasti kapan kita meninggal dunia. Mungkin saja kematian kita
mendadak dan kita belum sempat bertaubat. Kalau begitu celakalah kita,
na'udzubillah mindzalik. Oleh karena itu, 'AJJILUU BITTAUBATI
QABLALMAUUT, Marilah kita segera bertaubat dari mulai sekarang,
janganlah menunda-nunda waktu, sebab waktu-waktu yang akan datang belum
tentu kita lalui dan kita maki.
Kaum muslimin jama'ah jum'at rahimakumullah.
Orang bertaubat itu ada cara-caranya dan ada ciri-cirinya. Ba'dul
Hukama' menjelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaubat itu ada empat macam,
yaitu:
1. Mengekang lisan dari ucapan-ucapan yang berlebih-lebihan: ghibah, adu domba dan dusta.
2. Lenyapnya sifat hasud dalam hati dan merasa tidak punya musuh di masyarakat.
3. Menghindari diri dari bergaul dengan kawan-kawan penjahat.
4. Bersiap-siap diri menghadapi maut, penuh penyesalan atas dosanya,
memohon ampun dari dosa-dosa terdahulu dan benar-benar taat beribadah
kepada Allah SWT.
Kaum muslimin yang berbahagia.
Allah SWT sendiri lebih dahulu menjelaskan tentang ciri-ciri orang
bertaubat, sebagaimana termaktub dalam Al Quran surah Ali Imran : 135
والذين اذا فعلوا فاحشة او ظلموا انفسهم ذكروا الله فا ستغفروا لذنوبهم
ومن يغفر الذنوب الا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون.
Artinya:"Dan orang-orang yang apabila berbuat keji atau menganiaya diri,
maka mereka segera ingat kepada Allah, lalu mereka segera beristigfar
kepada-Nya atas dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang mengampuni kalau
bukan Allah ? Lalu mereka tidak melanjutkan perbuatan keji mereka,
karena mereka tahu pasti { mengenai akibatnya }".
Kaum muslimin rahimakumullah.
Apabila kita mampu bertaubat dengan cara-cara dan ciri-ciri seperti itu,
maka menunjukkan bahwa kita benar-benar menjadi orang-orang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT yang akan memperoleh balasan berupa ampunan
dan surga. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran : 136
اولئك جزاءهم مغفرة من ربهم و جنات تجري من تحتها الانهار خالدين فيها ونعم اجر العاملين.
Artinya : "Mereka itulah yang layak mendapat balasan berupa ampunan dan surga
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."
Kaum muslimin yang berbahagia.
Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah SWT, semoga kita
terus-menerus memperoleh curahan rahmat dan hidayah dari Allah SWT
sehingga kita menjadi orang-orang yang sadar. Sadar bahwa kita banyak
berlumuran dosa, lalu kita pun sadar untuk bertaubat dan mohon ampun
kepada Allah SWT.
اللهم اجعلنا واياكم من اهل السعادات ووفقنا لما تحب وترضى فى جميع
الاوقات اعوذ با لله من الشيطان االرجيم والعصر ان الاتسان لفى خسر
الا الذين امنوا وعملوا الصلحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر وقل رب
اغفر وارحم وانت خير الراحمين.
0 komentar:
Posting Komentar